TENTANGnews - Sejarah - Sejak awal tahun1900-an, nama Machu Picchu (sebuah kawasan di pengunungan Andes, Peru, Amerika Selatan) sudah terkenal. Kawasan ini mulai dibangun oleh bangsa Inca sekitar 14.000 SM, kota ini  hanya dihuni selama kurang dari 100th saja dan didiami oleh sekitar 1200 orang. Sesudah itu Machu Picchu  menjadi kota hilang dan hanya meninggalkan jejak mitos dan kabar burung belaka.

Machu Picchu bukan kota biasa. banyak teori bermunculan yang mendeskripsikan kota ini. Beberapa peneliti percaya Machu Picchu adalah makam “Pachacutec”, karena terdapat bangunan-bangunan yang dilapisi emas.

Beberapa teori lain  berteori Machu Picchu adalah “lacta” atau kota untuk mengontrol ekonomi daerah-daerah taklukan dan melindungi bangsawan Inca.

Teori lainnya adalah Machu Picchu sebagai “vila” para pembesar Inca, sekaligus sebagai tempat upacara pengamatan musim dan astrologi. Tersembunyi di balik bukit dan dikelilingi jurang-jurang curam menjadikan Machu Picchu terlindung dari dunia luar.

Karena sebab inilah banyak yang menyebut Machu Picchu sebagai “kota siluman”. Banyak pemburu harta karun yang meyakini kota ini menyimpan kekayaan yang tak ternilai.
Namun pencarian mereka sia-sia. Sampai akhirnya pada tahun 1911, seorang arkeolog bernama Hiram bingham menemukan kembali kota yang hilang itu.

Faktanya, Machu Picchu ditinggalkan Inca ketika Spanyol memasuki daratan Amerika Selatan. Namun tidak jelas alasan mengapa bangsa Inca meninggalkan Machu Picchu ditengah kejayaannya.
Dugaan para ahli, wabah cacarlah yang menyebabkan Machu Picchu ditinggalkan. Lebih dari 50% populasinya terbunuh akibat wabah itu pada tahun 1527.

Pemerintahan Inca pun jatuh, perang bersudara bekecamuk. Ketika penakluk Spanyol, Pizzaro, tiba di Cuzco, ibukota bangsa Inca yang terletak hanya 112km dari Machu Picchu, pada tahun 1532, Machu Picchu sudah menjadi kota hantu di atas awan.

Machu Picchu, ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia versi Swiss Foundation yang mengadakan polling lewat internet dan layanan pesan singkat (SMS) yang diikuti sekitar 100 juta orang di seluruh dunia, pada 7 Juli 2007.

Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003). Pada bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali artifak-artifak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal abad 20.

Post a Comment

Powered by Blogger.